di antara kami memang terbentang jarak. dan itu tidak akan pernah tergapai.
sejauh mata memandang, yang terlihat hanya kombinasi warna biru yang elok antara laut dan langit.
dia ada di seberang, melompat tidak akan pernah cukup untuk mencapainya.
tapi saya tidak akan mengeluh..
saya bukan mereka yang menangis karena ditinggal beberapa hari,
atau mereka yang merengek minta dibalas pesan-pesannya.
saya kangen, itu pasti.
ketidak hadirannya pada hari-hari berikutnya, yang tidak sesuai dengan rencana semula..
saya kesal, tidak perlu diragukan lagi alasannya.
saya ingin dia di sini, menatap saya lekat seakan tidak rela melepaskan saya pergi.
ketika semua hal itu tertunda..
saya tidak akan menghela nafas panjang seolah menyesal dengan jalan berliku yang kami pilih.
jarak itu tidak membuat saya benci.
jarak itu tidak akan pernah membuat saya tidak pernah memikirkannya.
seorang jarak, seolah berteriak,
'aku tidak pernah memisahkan mereka. aku hanya berada diantaranya untuk membuat mereka jauh lebih.. kuat.'
'jangan pernah menyesal.. jangan pernah mengeluh akan kehadiranku.
aku bukan sedang menghukum mereka yang tidak menghargai sesama.
aku di sini untuk.. mendekatkan sepasang mata yang tak melihat sepasang yang lainnya.'